delegasi-internationalyouthleader-batch6-malaysia |
Rangkaian kegiatan Leadership camp yang
diadakan oleh International Youth Leader Batch 6 Tanggal 17 Maret 2019
dimulai dengan keberangkatan dari Indonesia jam 06.15 sampai di Kuala Lumpur
International Airport jam 09.00, setelah itu kami memulai perjalanan untuk
menapaki peninggalan peradaban Islam yang pertama kami kujungi adalah Masjid
Jamek yang terletak di Kuala Lumpur konon merupakan masjid tertua di Malaysia
yang berdiri sejak tahum 1908 berlatar sungai nan apik Seusai menikmati
arsitektur bersejarah, saya berjalan kaki ke bagian belakang bangunan dan
menjumpai Masjid Jamek yang punya nama resmi, Masjid Sultan Abdul Samad Jamek,
masjid besar yang pertama kali dibangun di Kuala Lumpur. Lokasinya di
persimpangan dua sungai, Sungai Klang dan Sungai Gombak. Masjid ini mulai
dibangun pada 23 Maret 1908 oleh Sultan Selangor saat itu, Sir Alaeddin
Sulaiman Shah, dibuka pada 23 Desember 1909. Masjid berarsitektur Mughal ini
didesain AB Hubback. Bangunan masjid nampak terawat apik meskipun ada beberapa
bagian yang sedang direnovasi. Aliran sungai yang mengelilinginya bersih dan
terawat.
Kami
bergegas menuju Merdeka Square atau Dataran Merdeka yang jaraknya tak jauh dari
Masjid Jamek ada Gedung kuno warisan abad ke-19 namanya bangunan Sultan Abdul
Samad. Bangunan krem itu berarsitektur unik dengan menara-menara berkubah
di bagian tengahnya. Mulai dibangun pada 1837, sang arsitek, AC Norman dan R AJ
Bidwell menerapkan gaya Renaisans Klasik, tetapi saat proyek pembangunan
diambil alih Charles Edwin Spooner, gaya arsitekturnya diubah menjadi
Indo-Sarasenic (Mughal). Ada pula pengaruh dari Muir Central College di
Allahabad, India, serta Big Ben di London, Inggris. Setelah selesai dibangun, difungsikan sebagai
Kantor Administrasi Kolonial Inggris. Namun, setelah Malaysia merdeka, namanya
diubah menjadi Bangunan Sultan Abdul Samad pada 1974, diambil dari nama Sultan
Selangor yang memerintahkan pembangunannya. Kini, difungsikan sebagai kantor
Kementerian Komunikasi, Informatika, dan Kebudayaan Malaysia. Setelah
itu Berkunjung ke Twin Tower Petronas di KLCC kami disana hanya mengambil
gambar saja karena terbatas oleh waktu.
Banyak berbagai hal yang
bermanfaat yang bisa diaplikasikan di Indonesia, seperti dari segi wisatanya
itu lebih kena akan tetapi Indonesia masih lebih bagus dan lebih banyak tempat wisata
alam yang sangat memanjakan mata untuk merefresh pikiran ketika sedang
sumpek. Banggalah menjadi
orang Indonesia karena menurut pepatah pun tongkat dan kayu sekalipun bisa
tumbuh di tanah air Indonesia bahkan menurut traveler mancanegara sebagian
kecil dari surge adalah Indonesia. Jadi sebagai pemuda generasi pembaharu
bangsa ayo kita bareng-bareng bangun negeri ini dengan mulai menata dari diri
kita sendiri di berbagai aspek lalu lakukan hal yang konkrit sehingga kedepannya
bisa membuat Indonesia menjadi negara maju. (Kuala Lumpur, 17 Maret 2019)